LMFAO - Party Rock Anthem


Get Free Music at www.divine-music.info


Sabtu, 28 Januari 2012

Cara kerja kopling transmisi manual


Cara kerja kopling transmisi manual

Hmmm newbie dapet pertanyaan ujian dari suhu the_sixth_sense aka kinoy nih soal kopling. Ya sudah sebagai murid teladan newbie coba menggabungkan ilmu-ilmu yang telah ditimba dari berbagai pelosok internet dan mencoba merangkumnya dalam blog ini, moga-moga pengertian newbie tidak tersesat ! Kalau terlihat banyak mirip dengan situs-situs di internet ya harap maklum wong memang copy paste comot sana sini dan dirangkum jadi semacam kliping....

Ok dah mulai....


Mulai dari mana yah.... bingung :D


Pendahuluan :
Kopling atau Clutch, fungsinya untuk meneruskan (dan memutuskan) putaran tenaga mesin supaya tersalur sampai ke gear box (transmisi) dan bakal diteruskan lagi ama gear-gear di dalam gear box ke drive shaft dan ujungnya roda. Asal persneleng masuk gigi dan pedal kopling digerakkan maka putaran mesin akan diteruskan ke roda. Tetapi bila gigi netral dan atau kopling diinjak full maka putaran mesin tidak "konek" dengan putaran roda - alias ga ngefek mau gas dilepas atopun di"rev" sampe rpm redline sekalipun.

Dari penjelasan barusan, newbie bagi dalam 3 komponen:
1. Putaran Mesin / Tenaga dari mesin.
2. Bagian Kopling dan konco-konconya
3. Bagian yang mutar gearbox (cukup sampe bagian yang mutar gearbox aja *baca input putaran ke gearbox*, kalo bahas dalemannya gearbox lebih panjang lagi....)
4. Udah 3 ntuh aja, kalo sampe roda mesti jelasin gearbox dulu.... panjang critanya hehehehe

Bagian 1 :
Putaran mesin pan digerakkan ama piston. Piston menggerakkan CrankShaft. Nah putaran CranckShaft ini yang terbaca ama tachometer di dashboard dengan satuan RPM aka Rotation Per Minutes atau Putaran Per Menit. Nah dari Crankshaft dihubungkan secara langsung ama Flywheel atau juga disebut Roda Gila. Jadi putaran Mesin = putaran Crankshaft = putaran Flywheel = RPM yang terbaca di tachometer.
Nah gambar 1 di bawah ini adalah diagram Aerio / Next G, yang no 23 adalah Flywheel, yang no 24 adalah pilot bearing (akan dijelaskan selanjutnya). Klik gambarnya aja biar lebih gede. 

gambar 1

Jadi Flywheel selalu muter bareng mesin. *1

Bagian 3 : (Sori jelasin bagian 3 dulu baru bagian 2)
Bagian yang mutar gear box, maksudnya yang mutar gear-gear di dalam gear box, bukan gear box nya :D. Nah bagian ini disebut sebagai Layshaft atau Input Shaft atau Transaxle Input Shaft.
Gambar 2 berikut diagram Aerio / Next G untuk bagian transmisi manual, no 1 adalah Layshaft atau  Transaxle Input Shaft. Layshaft ini bakalan digerakkan oleh mesin (baca flywheel) kalo pedal kopling tidak diinjak, kalau pedal kopling diinjak maka Layshaft ini tidak ikut mutar bareng mesin (baca flywheel). Biarpun mesin idle tapi mobil diam ditempat, kalau pedal kopling tidak diinjak maka Layshaft ini juga mutar bareng flywheel. Nah bagian nantinya bakalan mutar roda adalah no 23 di gambar 2 ini, yaitu Transmision Counter Shaft atau Output Shaft. Nah Output Shaft ini bakalan mutar bareng Input Shaft (Layshaft) kalau gigi dimasukin, kalau gigi netral Output Shaft nya diem.

gambar 2

Jadi Input Shaft / Lay Shaft berputar sebagai input putaran untuk menggerakkan gear di transmisi, dimana Input Shaft ini akan berputar mengikuti putaran mesin (baca flywheel) bila pedal kopling dilepas, dan tidak berputar mengikuti mesin (disengaged) bila pedal kopling di tekan. So Input Shaft ini ikutan mutar bareng mesin (baca flywheel) ato tidak (bareng mesin) tergantung dari kopling. *2

Bagian 2 : (nah ini yang mau diterangkan dari blog ini)
Kopling alias Clutch. Nah bagian yang "bermain" di sini adalah flywheel, pressure plate (bagian dekrup) dan clutch plate (kampas kopling). Flywheel sudah dijelaskan di Bagian 1 selalu berputar mengikuti mesin. Dekrup atau Clutch Cover Assy terlihat pada no 1 di gambar 3 di bawah ini. No 2 di gambar 3 adalah Disc Clutch / Clutch Plate / Kampas Kopling.

gambar 3
Coba perhatikan gambar 4 dan gambar 5, di situ terlihat adanya Clutch Cover Assy. Clutch Cover Assy ini terdiri dari Clutch Cover, Diaphragma Springs dan Pressure Plate. Coba perhatikan gambar no 6 & 7 (thanks to bro kijangtua atas foto-fotonya), keduanya adalah foto dekrup atau Clutch Cover Assy dari sisi yang berbeda. Terlihat di gambar 6 adalah Clutch Cover dan Diaphragma Springs. Sedangkan di gambar 7 bagian yang mengkilat seperti cakram rem adalah Pressure Plate.

Penjelasan tentang Clutch Cover Assy.
  • Clutch Cover Assy ini adalah satu bagian utuh dari Clutch Cover, Diaphragma Springs dan Pressure Plate, karenanya ketiga bagian ini selalu berputar bersama-sama tidak terpisahkan.
  • Diaphragma Springs terhubung ke Clutch Cover oleh semacam pin atau baut di bagian tengah dari Diaphragma Springs (tidak tepat di tengah2) sehingga mirip seperti jungkat-jungkit dimana bila satu ujungnya ditekan maka ujung yang lain akan terangkat dengan poros adalah pin atau baut pengikatnya.
  • Sisi Luar dari Diaphragma Springs terhubung ke Pressure Plate.
  • Bila merujuk pada gambar 4 & 5, serta dari poin penjelasan sebelumnya, maka : bila sisi dalam dari Diaphragma Springs ditekan ke arah kiri (baca mendekat Clutch Plate), menyebabkan Pressure Plate tertarik ke arah kanan (baca menjauh Clutch Plate); sebaliknya bila tekanan terhadap sisi dalam dari Diaphragma Springs dilepaskan, maka Pressure Plate kembali tertekan ke arah kiri (baca mendekat Clutch Plate / Disc Plate / Kampas Kopling).
Letak Clutch Cover Assy
  • Clutch Cover Assy ini diletakkan pada batang Layshaft / Input Shaft dengan bertumpu pada throw-out bearing / deklaher / clutch release bearing.(Penjelasan sederhana tentang bearing baca di sini), sehingga Clutch Cover Assy ini tidak berputar bersama-sama dengan Layshaft / Input Shaft. *3
  • Clutch Cover Assy ini "diikat" kan ke Flywheel dengan baut, sehingga Clutch Cover Assy ini ikut berputar bersama-sama dengan Flywheel. *4
  • Bagian tengah dari Clutch Cover Assy (yang berarti bagian Diaphragma Springs-nya) ditopang oleh bearing yang disebut Clutch Release Bearing atau Deklaher atau Throw-out Bearing (silahkan melihat gambar 3 no 4; gambar 8 foto kanan). Bearing ini dapat bergeser / slide pada Layshaft/Input shaft yang dioperasikan oleh Clutch Release Shaft. Bearing ini akan ditekan oleh Clutch Release Shaft (perhatikan gambar 3 no 5) apabila pedal kopling diinjak. Yang artinya bila pedal kopling ditekan akan menyebabkan bearing ini bergeser menekan Diaphragma Spring, Diaphragma Springs akan terungkit pada pivot / pin-nya  yang akan menyebabkan Pressure Plate tertarik menjauh dari Plat Kopling. Jadi Clutch Release Bearing atau Deklaher atau Throw-out Bearing yang dioperasikan oleh injakan pedal kopling menyebabkan berkurangnya tekanan pressure plate ke Plat Kopling / Clutch Plate. *5


gambar 4


gambar 5

gambar 6

gambar 7


gambar 8 - kiri : pilot bearing, kanan : deklaher / throw-out bearing / clutch release bearing

Nah sekarang gambar no 9, ini adalah foto Clutch Plate / Disc Clutch / Kampas Kopling. Kalau diperhatikan sebenarnya terdiri dari piringan/disc/plate dan ada Per dan ada Friction Material atau yang seperti Kampas Rem dan ada bagian tengahnya yang bergerigi. Bagian yang bergerigi ini akan terpasang pada Layshaft di bagian Layshaft splines. Perhatikan pula gambar 2 di atas, pada no 1 yaitu Layshaft / Input Shaft di ujung kiri nya ada semacam gerigi, itu adalah Layshaft splines. Perhatikan juga gambar 10 di bawah, di sebelah kiri juga terlihat Layshaft splines. Nah karena bergerigi maka Clutch Plate ini akan bergerak bersama-sama dengan Layshaft, meski demikian Clutch Plate ini dapat bergeser-geser (slide) sepanjang Layshaft splines ini.
Jadi Clutch Plate / Kampas Kopling selalu bergerak bersama-sama Layshaft / Transaxle Input Shaft.*6

 
gambar 9

PERUMUSAN
Dari penegasan yang di highlight kuning, dikumpulkan sebagai berikut :
  • Jadi Flywheel selalu muter bareng mesin. *1
  • So Input Shaft ini ikutan mutar bareng mesin (baca flywheel) ato tidak (bareng mesin) tergantung dari kopling. *2
  • Clutch Cover Assy ini tidak berputar bersama-sama dengan Layshaft / Input Shaft. *3
  • Clutch Cover Assy ini ikut berputar bersama-sama dengan Flywheel. *4
  • Jadi Clutch Release Bearing atau Deklaher atau Throw-out Bearing yang dioperasikan oleh injakan pedal kopling menyebabkan berkurangnya tekanan pressure plate ke Plat Kopling / Clutch Plate. *5
  • Jadi Clutch Plate / Kampas Kopling selalu bergerak bersama-sama Layshaft / Transaxle Input Shaft.*6
Maka terangkum menjadi :
*1 & *4 : Flywheel dan Clutch Cover Assy (Dekrup) selalu bergerak bersama mesin. *7
*2, *3 & *6 : Clutch Plate bergerak bersama Layshaft (Transaxle Input Shaft) *8
*5, *7 & *8 :
Bila pedal kopling tidak diinjak maka Pressure Plate pada Dekrup akan menekan Clutch Plate ke arah Flywheel, sehingga Flywheel, Dekrup, Clutch Plate & Layshaft bergerak sebagai satu kesatuan. *9
Bila pedal kopling diinjak maka Clutch Release Bearing akan menyebabkan Dekrup melepas tekanan Clutch Plate sehingga Clutch Plate tidak menekan Flywheel, sehingga  Flywheel + Dekrup bergerak terpisah dari  Clutch Plate +  Layshaft. *10

KESIMPULAN CARA KERJA KOPLING TRANSMISI MANUAL
Ditarik dari *9 & *10 :
Pedal Kopling TIDAK diinjak : Flywheel + Dekrup & Clutch Plate + Layshaft bergerak sebagai satu kesatuan.
Pedal Kopling diinjak : Flywheel + Dekrup bergerak terpisah dari Clutch Plate + Layshaft.

Penjelasan lebih lengkap :
  • Pedal Kopling diinjak maka melalui sistem mekanis / hidrolis menyebabkan Clutch Release Shaft / Fork menekan pada Throw-out Bearing / Deklaher / Clutch Release Bearing; Deklaher akan menekan bagian tengah dari Diaphragma Springs (bagian dari Dekrup); Diaphragma Springs akan terungkit pada pin /pivot yang tertancap pada Clutch Cover (bagian dari Dekrup juga) sehingga ujung terluar dari Diaphragma Springs menarik Pressure Plate (bagian dari Dekrup juga) menjauh dari Clutch Plate (kampas kopling); Tidak menekannya Pressure Plate menyebabkan Kampas Kopling tidak menekan ke arah Flywheel; Flywheel tetap berputar bersama mesin tetapi tidak memutar gearbox karena Kampas Kopling tidak menekan Flywheel.
  • Begitu Pedal Kopling mulai dilepas maka tekanan pada Throw-out Bearing / Deklaher / Clutch Release Bearing dilepas; Diaphragma Springs menekan kembali Pressure Plate ke arah Clutch Plate (kampas kopling) yang pada gilirannya Kampas Kopling menekan ke Flywheel; Per yang ada di Clutch Plate mengabsorb hentakan awal ketika Kampas Kopling menyentuh Flywheel; Dan begitu Pedal Kopling benar-benar dilepas maka Kampas Kopling menekan Flywheel dengan penuh. Friction Material (kampas) pada Clutch Plate yang menjaga tidak selip terhadap Flywheel dan menyebabkan Input Shaft dari gearbox berputar pada kecepatan putar yang sama terhadap Flywheel.

Kopling terbakar / Gosong (Burning Clutch)
Bila kita menahan pedal kopling pada satu posisi dimana Clutch Plate (Kampas kopling) tidak secara total / sempurna menekan ke Flywheel. Pada keadaan ini Flywheel berputar dan mengesek Friction Material pada plat kopling dan memanaskannya kira-kira seperti kampas rem yang memanas karena bergesekan dengan cakram rem. Melakukan hal ini dengan cukup sering maka akan tercium bau gosong dari Friction Material di Clutch Plate. Hal lain juga dapat saja terjadi bila anda punya kebiasaan meletakkan kaki kiri di pedal kopling pada saat kendaraan berjalan normal; sedikit tekanan pada pedal kopling mungkin saja sudah cukup untuk melepaskan tekanan Clutch plate ke Flywheel sehingga kehilangan grip dan bikin terbakar/gosong.

Kopling selip
Jika Kopling / Clutch mengalami problem mekanikal, bisa dari diaphragma springs yang lemah dan tidak dapat memberikan tekanan yang cukup, atau biasanya dari Friction Material (kampas) pada Clutch Plate yang sudah habis termakan / tipis. Pada kedua kasus tersebut, Kopling tidak menekan sempurna pada Flywheel; dan pada beban yang berat seperti waktu berakselerasi dengan gigi tinggi atau menaiki tanjakan, kopling sedikit terlepas dan akan berputar dengan kecepatan yang berbeda dengan kecepatan putar flywheel. Kita akan merasakan kurangnya / hilangnya tenaga atau RPM mesin bergerak naik tapi mobil tidak / kurang berakselerasi. Bila dibiarkan terus lama-lama akan mengalami kopling gosong / terbakar.


Clutch Pilot Bearing
Terus dimanakah letak Pilot Bearing yang juga direkomendasikan diganti bersamaan dengan Kopling ?
Perhatikan gambar 1, no 24 adalah Pilot Bearing. Juga perhatikan gambar 10 dan gambar 2, pada ujung dari Layshaft / Transaxle Input Shaft - lebih ujung daripada Layshaft splines (gerigi pada Layshaft); di sanalah letak bearing ini yang juga letaknya, menghubungkan engine crankshaft (letak flywheel juga) dengan transaxle input shaft (layshaft).
  • Ketika kopling tidak menekan sempurna ke Flywheel maka engine crankshaft & layshaft berputar dengan kecepatan berbeda, Clutch Pilot Bearing ini membuat Transaxle input shaft (yang panjangnya sampai ke engine Crankshaft) berputar secara indipendent terhadap engine crankshaft.
  • Ketika kopling menekan sempurna ke Flywheel, engine crankshaft & layshaft berputar sebagai satu kesatuan dan Clutch Pilot Bearing ini tidak diperlukan.
Bila Clutch Pilot Bearing ini rusak maka akan menimbulkan bunyi terutama waktu kopling tidak menekan ke flywheel. Harganya tidak terlalu mahal sehingga dianjurkan diganti pula waktu ganti kopling.


gambar 10

Dari penjelasan-penjelasan di atas terlihat bahwa komponen yang berpengaruh terhadap kerja kopling adalah Dekrup, Kampas Kopling, Deklaher demikian pula disebut mengenai Pilot Bearing yang turut berperan terhadap kerja kopling; sehingga bila dilakukan pergantian sebaiknya diganti semuanya biar sekali kerja. Sedangkan Flywheel sifatnya seperti piringan cakram rem yang tidak perlu diganti meski demikian bila ternyata aus tidak merata perlu dilakukan pembubutan untuk meratakan permukaan flywheel.

Demikian juga dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bagaimana cara memperlakukan kopling agar awet, seperti :
  • Injak kopling full atau lepas sama sekali, dengan menginjak full maka tidak terjadi selip kopling, demikian pula dengan melepas sama sekali.
  • tidak meletakkan kaki kiri di atas pedal kopling waktu berjalan normal karena dapat dengan tidak sengaja sedikit menekannya
  • Tidak melakukan setengah kopling, meski di tanjakan sekalipun, lebih baik memanfaatkan handrem untuk menjaga mobil melorot.
  • dsb

Harga clutch-set di foto atas silahkan liat di : http://otodiy.blogspot.com/2009/11/kijangtua-ganti-shockbreaker-aerio.html ada report dari bro kijangtua waktu beli kopling set.

Demikian pengertiaan newbie mengenai cara kerja kopling transmisi manual. Bila ada kesalahan mohon dikoreksi. Maaf bila bahasanya acak kadut.
regards,
singachu

Related Post :

artikel
kopling


0 comments:

Poskan Komentar

Links to this post

Cari Blog Ini



didukung oleh
  • Ngobrol
  • Komentar
  • kategori
  • Arsip
  • Pengikut
  • Links
  • Saya
  • Universal Converter

Ngobrol

Komentar

kategori

Rabu, 11 Januari 2012

Pertolongan Pertama Motor Mogok karena Banjir

Pertolongan Pertama Motor Mogok karena Banjir

img


Jakarta - Musim hujan telah tiba dan bagi warga Jakarta, siap-siaplah untuk menghadapi banjir yang melanda banyak titik di ibukota. Nah bila Anda para pengguna motor yang harus melewati banjir lalu motornya mogok, ini beberapa tips yang harus dilakukan agar motor kembali ngacir.

Ketika menghadapi banjir, banyak motor yang 'bertumbangan' dan harus menghadapi kenyataan motornya mogok. Ketika itu terjadi, jangan panik. Ada beberapa bagian motor yang harus Anda cek ketika itu terjadi sebagai pertolongan pertama.

Langkah pertama ketika motor mogok setelah menerjang banjir adalah tetap tenang dan cari tempat teduh atau tempat yang memungkinkan Anda leluasa memeriksa tunggangan Anda tersebut.

Setelah itu, keluarkan peralatan yang biasanya menjadi bawaan standar motor seperti obeng atau kunci busi.

Lalu periksalah busi motor Anda. Sebab biasanya bagian ini cenderung basah setelah menghadapi banjir. Keringkan busi dan ruang busi yang ada di mesin. Caranya tinggal tempatkan kain ke lubang ruang busi tadi dan gunakan kick starter beberapa kali untuk membiarkan dorongan dari mesin mendorong air keluar.

Periksa pula saringan udara motor Anda. Karena biasanya setelah terendam banjir, komponen ini akan basah yang bila dipaksakan akan membuat motor Anda 'berebet' ketika dinyalakan nanti.

Bila bagian dalam saringan udara yang biasanya berbentuk busa atau saringan terlihat basah, maka untuk sementara copot saja saringan udara tersebut. Baru setelah sampai di rumah saringan udara itu dikeringkan dan dipasang kembali.

Setting ulang pula komposisi settingan bensin dan angin yang ada di karburator. Gunakan obeng untuk melakukannya dan perhatikan bunyi dan reaksi mesin motor Anda untuk menemukan settingan yang tepat.

Coba nyalakan dan kembalilah beraktivitas. Tapi setelah sampai di kantor atau di rumah jangan lupa jemur dan angin-anginkan saringan udara tadi, setelah dirasa kering, pasang lagi seperti semula.

Dan tidak kalah penting, usahakan periksa oli motor Anda. Sebab biasanya ketika banjir terjadi, air bisa merembes ke ruang oli yang akan membuat oli tercampur dengan air. Ketika itu terjadi, warna oli biasanya berubah menjadi putih.

Jangan panik. Untuk langkah awal, kuras ruang oli motor Anda. Hal itu bisa Anda lakukan sendiri.

Caranya, siapkan wadah untuk oli yang sudah memutih itu. Keluarkan oli tersebut. Setelah itu, belilah 1 liter bensin dan tuangkan setengahnya ke ruang oli. Lalu gunakan kembali kick starter untuk memompa bensin ke saluran oli yang kemungkinan juga sudah dimasuki air. Hal itu berguna untuk mendorong air keluar dan berkumpul di ruang oli.

Setelah kick starter beberapa kali, keluarkan bensin tersebut dari ruang oli melalui lubang di bawah mesin, tempat oli biasa dikeluarkan ketika ganti oli. Kemudian lakukan hal yang sama dengan berbekal setengah liter bensin yang tadi tersisa.

Lalu setelah semua selesai dan bila memiliki kompresor, semprotlah ruang oli itu dengan angin. Setelah itu, masukkan oli baru ke ruang yang baru di bersihkan tadi. Dan motor Anda telah siap sedia.

Hal-hal tadi bisa dilakukan sendiri dan untuk pertolongan pertama setelah banjir. Setelah 2-3 hari, periksa kembali oli motor Anda, apakah memutih, bila iya, berarti masih ada air yang tersisa. Ganti kembali oli tadi.

Dan yang pasti, setelah semua itu, datanglah ke bengkel resmi untuk pendapat perawatan lebih lanjut.

Jajal Versi Murah dari Proton Exora, Cukup Nyaman Meski Paket Hemat


Jajal Versi Murah dari Proton Exora, Cukup Nyaman Meski Paket Hemat


Jakarta - Proton Edar Indonesia yang kini punya Proton Exora. Masih kemahalan untuk sebuah merek non-Jepang? Tenang, karena ada Exora Star. Varian ini boleh juga dilirik untuk mengajak keluarga anda jalan-jalan.

Dengan banderol harga hanya Rp 154 jutaan, tentu harga murah ini menjadi daya saing utama dari Exora Star. Namun, apakah kualitasnya diabaikan? Untuk menjawabnya, Otomotifnet.com coba memberikan ulasannya. Simak yaaa!

Dari desain luarnya, tidak ada perubahan dengan Exora varian manapun. Hanya saja, tidak ada spoiler belakang pada Exora Star, juga peleknya masih kaleng, tapi lumayan dipermanis dengan dop, sehingga gak jelek-jelek amat untuk menampang.

Masuk kedalam kabinnya, juga anda tidak bisa terlalu berharap banyak pada usungan fitur-fiturnya. Namun, dengan adanya Audio yang sudah ada pemutar CD dan Radio, lumayan lah. Selain itu, AC juga sudah double blower, sehingga kabin dingin sampai belakang.

Daya angkut tujuh penumpangnya pun menjanjikan semua keluarga anda bisa terangkut. Kualitas pelapis jok berlabur warna hitam cukup baik, sehingga tidak mengesankan sebuah mobil paket hemat.

Hanya, Proton Exora Star tidak ada cruise control, juga sistem keamanan yang tidak dilengkapi dengan airbags dan rem ABS dan EBD. Lagi-lagi, soal ini merupakan pilihan anda, yang disesuaikan dengan kantong kan?

Sekarang coba menyalakan mesin yang tetap sama, CamPro berkapasitas 1.6 liter DOHC, dengan usungan tenaga mencapai 125 Hp dan torsinya 150 Nm. Proton mempersilahkan anda untuk ngebut sampai 165 km/jam dengan Exora Star.

Namun, Exora Star hanya ditawarkan dengan transmisi manual 5 speed, yang terletak pada persis dibawah dashboard. Posisinya sebenarnya kurang ergonomis, bikin kagok pengemudi. Selain itu, perpindahan tuasnya pun kurang presisi.

Untuk akselarasi, Proton menmgklaim Exora Star bisa dikebut 0-100 km/jam dalam waktu 12 detik untuk versi transmisi manual ini. Namun, ketika dirasakan, perlu putaran mesin diatas 2.000 RPM untuk bisa mengajaknya berlari lebih ringan. Karena kalau kurang ancang-ancang, tenaga mobil seolah menghilang.

Handling pun relatif mudah dikendalikan, dan setingan suspensinya terbilang empuk untuk sebuah mobil keluarga. Meskipun, dengan empuknya suspensi, kalau ke empat ban kurang angin sedikit saja, bisa membuat mobil menjadi limbung ketika diajak bermanuver.

Tapi dengan keseluruhan tersebut, Proton Exora Star bisa unggul dalam dua hal, pertama dengan harga jualnya yang terjangkau. Dan kedua, tentu dengan bodi yang bongsor, menjadikan Exora Star punya ruang kabin yang luas. Pilihannya, terserah anda!

Spesifikasi teknis Proton Exora Star

Mesin                                          : CAMPRO CPS 4 CYLINDER, DOHC 16V
Kapasitas                                    : 1.600 CC
Transmisi                                    : Manual 5 Speed
Tenaga Maksimal                        : 125 Hp
Torsi Maksimal                            : 150 Nm
Kecepatan Maksimal                   : 165 km/jam
Akselarasi 0-100 km/jam            : 12 Detik
Harga Jual                                  : 154 Jutaan

Penyebab Busi cepat mati

Akibat Klep Bocor, Busi Cepat Mati

Salah satu unsur pemicu busi cepat mati adalah terjadi kebocoran di seputar bibir payung klep. Sehingga komposisi campuran bensin-udara di ruang bakar tak ideal, bahkan sebagian justru malah terbuang keluar.

Pada kondisi ini, akhirnya busi juga yang diserang. Sebab elektroda busi sulit memantik gas bakar. Jadinya busi basah melulu karena campuran bensin yang tidak terbakar itu.

Selain hilang tenaga, motor juga sulit hidup. Kalaupun hidup, karbu sulit diseting langsam lantaran ada gas bakar kembali tertekan ke arah moncong karbu diawal starter. Alhasil gas bakar mentah justru membasahi busi dan komponen sekitarnya.

Nah, untuk memaksimalkan kerja payung klep agar tidak bocor kompresi, komponen satu ini mesti disekir ulang. Atau istilahnya dibikin dudukan alur baru agar payung dan sitting klep enggak rembes waktu gas bakar dimampatkan.

Sekir ulang bisa dan baik dikerjakan sendiri pakai tangan. Supaya hasil kikisan pada payung klep dengan sitting klep alurnya jauh lebih rata. Buat sitting dan payung klep lama bisa langsung pakai pasta amril halus dan digosok selama 5 menit. Tapi, kalau keduanya baru, baiknya gunakan dulu amril kasar.

Daftar Plat Nopol Berdasarkan Kode Wilayah Indonesia

Daftar Plat Nopol Berdasarkan Kode Wilayah Indonesia

Setiap kendaraan bermotor di tanah air wajib memakai atribut kelengkapan kendaraan bermotor demi tertib lalu lintas, salah satunya adalah Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) atau yang lebih dikenal dengan sebutan plat nomor polisi. Plat nopol adalah plat aluminium tanda kendaraan bermotor di Indonesia yang telah didaftarkan pada Kantor Bersama Samsat. Plat nomor ini dibuat dari aluminium yang dicetak dengan cetakan tulisan 2 baris. Baris pertama menunjukkan kode wilayah (huruf), nomor polisi (angka), dan kode/seri akhir wilayah (huruf), sedangkan baris kedua menunjukkan bulan dan tahun masa berlaku. 
Warna plat nopol ditetapkan sebagai berikut : kendaraan bermotor bukan umum dan kendaraan bermotor sewa : warna dasar hitam dengan tulisan berwarna putih. Kendaraan bermotor umum : warna dasar kuning dengan tulisan berwarna hitam. Kendaraan bermotor milik pemerintah: warna dasar merah dengan tulisan berwarna putih. Kendaraan bermotor korps diplomatik negara asing: warna dasar putih dengan tulisan berwarna hitam. Kendaraan bermotor staf operasional korps diplomatik negara asing: warna dasar hitam dengan tulisan berwarna putih dan terdiri dari lima angka dan kode angka negara dicetak lebih kecil dengan format sub-bagian. Kendaraan bermotor untuk transportasi dealer (pengiriman dari perakitan ke dealer, atau dealer ke dealer): warna dasar putih dengan tulisan berwarna merah.

Berikut ini daftar plat nopol di Indonesia berdasarkan kode wilayah :
Tanda Kendaraan Bermotor A Untuk Daerah/Wilayah Banten
Tanda Kendaraan Bermotor B Untuk Daerah/Wilayah DKI Jakarta
Tanda Kendaraan Bermotor D Untuk Daerah/Wilayah Bandung
Tanda Kendaraan Bermotor E Untuk Daerah/Wilayah Cirebon
Tanda Kendaraan Bermotor F Untuk Daerah/Wilayah Bogor
Tanda Kendaraan Bermotor G Untuk Daerah/Wilayah Pekalongan
Tanda Kendaraan Bermotor H Untuk Daerah/Wilayah Semarang
Tanda Kendaraan Bermotor K Untuk Daerah/Wilayah Pati
Tanda Kendaraan Bermotor L Untuk Daerah/Wilayah Surabaya
Tanda Kendaraan Bermotor M Untuk Daerah/Wilayah Madura
Tanda Kendaraan Bermotor N Untuk Daerah/Wilayah Malang
Tanda Kendaraan Bermotor P Untuk Daerah/Wilayah Besuki
Tanda Kendaraan Bermotor R Untuk Daerah/Wilayah Banyumas
Tanda Kendaraan Bermotor S Untuk Daerah/Wilayah Bojonegoro .
Tanda Kendaraan Bermotor T Untuk Daerah/Wilayah Kerawang
Tanda Kendaraan Bermotor AA Untuk Daerah/Wilayah Kedu
Tanda Kendaraan Bermotor AB Untuk Daerah/Wilayah DI Yogyakarta
Tanda Kendaraan Bermotor AD Untuk Daerah/Wilayah Surakarta
Tanda Kendaraan Bermotor AE Untuk Daerah/Wilayah Madiun
Tanda Kendaraan Bermotor AG Untuk Daerah/Wilayah Kediri
Tanda Kendaraan Bermotor BA Untuk Daerah/Wilayah Sumatra Barat
Tanda Kendaraan Bermotor BB Untuk Daerah/Wilayah Sumatra Utara
Tanda Kendaraan Bermotor BD Untuk Daerah/Wilayah Bengkulu
Tanda Kendaraan Bermotor BE Untuk Daerah/Wilayah Lampung
Tanda Kendaraan Bermotor BG Untuk Daerah/Wilayah Sumatra Selatan
Tanda Kendaraan Bermotor BH Untuk Daerah/Wilayah Jambi
Tanda Kendaraan Bermotor BK Untuk Daerah/Wilayah Sumatra Timur
Tanda Kendaraan Bermotor BL Untuk Daerah/Wilayah DI Aceh
Tanda Kendaraan Bermotor BM Untuk Daerah/Wilayah Riau
Tanda Kendaraan Bermotor BN Untuk Daerah/Wilayah Bangka
Tanda Kendaraan Bermotor CC Untuk Daerah/Wilayah Korps Konsul
Tanda Kendaraan Bermotor CD Untuk Daerah/Wilayah Korps Diplomatik
Tanda Kendaraan Bermotor DA Untuk Daerah/Wilayah Kalimantan Selatan
Tanda Kendaraan Bermotor DB Untuk Daerah/Wilayah Minahasa
Tanda Kendaraan Bermotor DD Untuk Daerah/Wilayah Sulawesi Selatan
Tanda Kendaraan Bermotor DE Untuk Daerah/Wilayah Maluku Selatan
Tanda Kendaraan Bermotor DG Untuk Daerah/Wilayah Maluku Utara
Tanda Kendaraan Bermotor DH Untuk Daerah/Wilayah Maluku Timur
Tanda Kendaraan Bermotor DK Untuk Daerah/Wilayah Bali
Tanda Kendaraan Bermotor DL Untuk Daerah/Wilayah Sangihe/Talaud
Tanda Kendaraan Bermotor DM Untuk Daerah/Wilayah Sulawesi Utara
Tanda Kendaraan Bermotor DN Untuk Daerah/Wilayah Sulawesi Tengah
Tanda Kendaraan Bermotor DR Untuk Daerah/Wilayah Lombok
Tanda Kendaraan Bermotor DS Untuk Daerah/Wilayah Papua
Tanda Kendaraan Bermotor EA Untuk Daerah/Wilayah Sumbawa
Tanda Kendaraan Bermotor EB Untuk Daerah/Wilayah Flores
Tanda Kendaraan Bermotor ED Untuk Daerah/Wilayah Sumba
Tanda Kendaraan Bermotor KB Untuk Daerah/Wilayah Kalimantan Barat
Tanda Kendaraan Bermotor KT Untuk Daerah/Wilayah Kalimantan Timur
Tanda Kendaraan Bermotor W Untuk Daerah/Wilayah Sidoarjo (Jatim)
Tanda Kendaraan Bermotor Z Untuk Daerah/Wilayah Sumedang (Jabar)

Semoga sepenggal info ini dapat berguna bagi Bro dan Sis. Keep safety riding and ride with care...